Pada hari Selasa, 12 Februari 2019, Bea Cukai Pontianak menerima kunjungan Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Pontianak, Miharjo S.St.Pi dan Kepala Subseksi Pengawasan, Pengendalian dan Informasi (Wasdalin) KIPM, Iwan Setiawan. Kunjungan ini merupakan balasan dari pertemuan sebelumnya dimana Bea Cukai Pontianak diwakili Zulkarnain, Kepala Seksi PDAD menjadi narasumber pada acara Sosialisasi Pemberlakuan PPK Online INSW Ekspor dan Impor Produk Perikanan di Kantor Stasiun KIPM Pontianak pada tanggal 11 Desember 2018.
Kunjungan dimaksudkan untuk mencari titik temu atas kendala apa saja yang dihadapi eksportir ikan hias dan ikan beku di Pontianak sehingga kegiatan ekspor dilakukan bukan di pelabuhan Pontianak, yang mana hal ini berdampak pada data statistik dan data penerimaan ekspor di Pontianak menjadi tidak realistis dibanding data dari Stasiun KIPM. Sejak tahun 2016 perusahaan ekspor ikan hias yang bersertifikat Cara Karantina Ikan yang Baik (CKIB) terus meningkat dari 3 perusahaan menjadi 8 perusahaan, dan tahun 2018 sebanyak 16 perusahaan. Selain itu ada 8 perusahaan ekspor ikan beku, sedangkan menurut data yang ada di Bea Cukai baru 4 perusahaan yang melakukan ekspor. BKIPM-KKP sudah berkomitmen, per 1 April 2019 eksportir sudah harus mandatory ekspor melalui wilayah masing-masing.
Kepala Kantor Bea Cukai Pontianak, Dwiyono Widodo menyambut baik kedatangan Kepala Stasiun KIPM tersebut dan sepakat untuk sama-sama memberikan stimulasi yang baik kepada pengusaha ikan, untuk melakukan ekspor melalui Kantor Bea Cukai Pontianak (direct) sehingga pendapatan daerah akan meningkat. Menindaklanjuti pertemuan ini, selanjutnya akan dilakukan sosialisasi dengan mengundang eksportir yang sudah melakukan pengajuan di Pontianak (untuk mengetahui kendala yang dihadapi saat ini) dan calon eksportir (eksportir yang belum melakukan pengajuan dokumen di Bea Cukai Pontianak).
-Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi-