Kamis 20/6, Kepala KPPBC TMP B Pontianak Dwiyono Widodo memberikan pengarahan dan pembinanaan kepada seluruh Pegawai Milinenial di lingkungan Bea Cukai Pontianak yang masih lajang terkait pentingnya untuk segera membina keluarga.
Acara dibuka dengan kalimat “pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memastikan lahirnya pemimpin yang baru untuk meneruskan kepemimpinannya dalam suatu organisasi”.
Pertemuan kali ini dikemas dalam bentuk sharing session dalam suasana kekeluargaan dengan pembicara dipimpin langsung oleh Dwiyono Widodo, didampingi Kasubbag Umum dan Kasi PDAD, Ismail Fahmi Arif dan Zulkarnain.
Mereka berbagi pengalaman dan inspirasi semasa muda, dan menyampaikan petuah-petuah dalam memilih pasangan. “Terkait jodoh adalah takdir ikhtiar, artinya takdir yang masih bisa kita tentukan, jangan terlalu memilih (menuntut kesempurnaan di berbagai aspek) tetapi juga hati-hati jangan sampai salah pilih, kita tetap harus memperhatikan bibit, bebet dan bobot” tambah Dwiyono.
Dwiyono juga meminta kepada para pegawai untuk melebarkan circle pergaulannya, jangan sampai hanya di kantor saja, atau hanya kenal orang Bea Cukai saja. Karena melihat karakter dari generasi milenial saat ini yang tidak bisa lepas dar gadget, maka diharapkan mereka dapat meningkatkan intensitas dalam berinteraksi bersama orang-orang disekitarnya.
Mengapa penting untuk memilih dan meiliki pasangan yang baik? Karena dibalik sosok yang hebat selalu ada sosok pasangan (suami/istri) yang hebat juga. Seperti quote berikut “the man behind the gun”.
Disamping itu Dwiyono juga menyampaikan bahwa keluarga sangat menentukan performa (kinerja) pegawai di kantor, kalau dari keluarga terdapat masalah, sangat berkemungkinan akan berdampak pada pekerjaannya di kantor. “Kalau di keluarganya berantakan, tidak menutup kemungkinan juga pekerjaannya /karirnya akan berantakan juga”.
Saat ini jumlah pegawai milenial yang belum menikah di Bea Cukai Pontianak adalah 50% dari jumlah seluruh pegawai. Untuk itu dengan adanya pertemuan hari ini diharapkan mampu memotivasi para pegawai untuk segera berkeluarga.
Acara yang berlangsung selama dua jam ini, dirasa sangat sarat makna bagi para pegawai milineal, karena sosok pejabat yang biasanya dalam hubungan atasan dan bawahan, sekarang meluangkan waktunya untuk berbicara laksana orang tua kepada anak-anaknya.